Sobat, siapa sih yang ingin merugi dalam hidup ini? Pasti semua orang ingin sukses dalam hidupnya. Ingin berkualitas hidupnya. Ingin bahagia. Baik di dunia maupun di akhirat. Apalagi Sobat yang masih muda. Tentu banyak sekali keinginan, cita-cita dan harapan-harapan yang ingin dicapai. Itu semua pasti membutuhkan perjuangan, kerja keras, disiplin dan kesabaran.
Oleh karena itu, Sobat patut merenungkan makna QS. Al-Ashr. Menurut saya, surat ini cocok sekali untuk anak muda. Terutama yang ingin sukses besar dalam hidupnya. Siapa sih yang tidak ingin menjadi generasi pemenang. Dan kita pasti tidak ingin menjadi generasi pecundang, kalah, pengecut dan hancur dalam hidup.
Nah, dalam surat al-Ashr dijelaskan ada “lima ciri generasi pemenang”.
1. Imajinatif
Ciri ini merupakan inspirasi dari kalimat wal-‘Ashr (demi masa atau demi waktu yang bergerak kedepan). Artinya jika ingin menjadi pribadi pemenang, hal pertama yang harus dimiliki adalah kemampuan bepikir masa depan, berpikir melampaui zaman (progresif, dan berkemajuan) serta impian yang besar (imajinatif). Seorang pemenang harus mempu melihat peluang, tantangan, ancaman dan kekuatan untuk merumuskan strategi menggapai cita-cita (dream). Dengan kata lain, pribadi pemenang harus memiliki impian yang besar.
2. Religius
Sobat, untuk menggapai sebuah cita-cita, kita tidak bisa terlepas dari perkenan Tuhan. Karena itu, cita-cita harus diraih dengan bantuan Tuhan. Kesadaran ketuhanan (ma’rifat: mengenal Allah dan merasa selalu diawasi Allah) dalam setiap gerak, langkah dan usaha penting untuk menjadi generasi pemenang. Inilah mengapa dalam surat al-‘Ashr Allah berkalam: alladzina aamanu (orang-orang yang beriman). Jadi kesuksesan membutuhkan iman yang kuat, tauhid yang murni agar setiap perjuangan kita ditolong oleh Allah.
3. Kreatif
Karakter ketiga, generasi pemenang adalah memiliki “daya kreatif”. Generasi yang dan mampu melembagakan amal shaleh sebagaimana kalimat (wa amilu as-shalihah) dalam surat al-‘Ashr. Daya iman dan religiusitas harus disertai kemampuan bertindak kreatif yang bermanfaat. Karena manusia dibekali akal yang mempu melahirkan daya cipta. Nah, zaman now sebenarnya adalah zaman kreatif. Siapa saja yang ingin survive, bertahan, dan menjadi pemenang di zaman ini, maka kata kuncinya adalah “kreatif”.
4. Kolaboratif
Selain kreatif, hal penting yang harus dimiliki generasi pemenang adalah “daya Kolaboratif”. Zaman kreatuif menuntut kemempuan bekerja sama (berkolaborasi) dan berbagi (sharing). Inilah semangat tawasau bil haq. Maksudnya adalah kita sekarang harus pintar berkomunikasi dengan masyarakat global. Maka kemampuan bahasa asing menjadi penting. Dengan berkolaborasi dan berkomunikasi kita akan menemukan berbagai keunikan yang akan menjadikan kita semakin kreatif, dan inovatif.
5. Kompetitif
Karakter terahir yang dapat diambil dari pelajaran surat al-Ashr adalah “kompetitif”. Karena hidup adalah perjuangan, maka perjuangan itu membutuhkan “kesabaran” sebagaimana kalimat tawasau bis shabr. Dengan kata lain generasi pemenang harus memiliki “daya tahan” untuk hidup. Maka jargon “berani mati”, harus diganti dengan “berani hidup”. Karena itu, kesabaran adalah puncak dari akhlak. Orang yang sabarlah yang akan menjadi pemenang. Orang yang sabar akan menjadi teladan akhlak mulia, seperti: rendah hati, cinta, menghargai, perdamaian dan menjadi rahmat semesta alam.
Itulah lima ciri generasi pemenang. Generasi yang mampu melihat fenomena perubahan disertai faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan, baik itu faktor ekonomi, sosial, politik dan stuktur budaya. Generasi yang memberikan perubahan ke arah yang “lebih baik”, lebih bermanfaat, dan lebih berdaya guna bagi kehidupan umat manusia dan dunia secara lebih luas.
Sudah seharusnya generasi Islam mampu menjadi ‘insinyur-insinyur sosial’ yang terjadi di dunia ini. Islam yang unggul, maju dan menjadi kekuatan tergantung pada generasi muda hari ini. [***]