Kita sebagai guru memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan
sebuah generasi. Tanggung jawab yang diemban guru sangatlah besar.
Banyak sekali orangtua yang menyerahkan buah hati mereka untuk kita
didik, kita ajar, dan kita bina dengan kepercayaan penuh agar buah hati
mereka itu menjadi anak-anak yang cerdas, berilmu pengetahuan, juga
berakhlak mulia.
Guru adalah teladan. Guru itu digugu dan ditiru. Seorang guru harus memiliki kontrol diri yang sangat besar, bahwa apa yang kita ucapkan dan kita lakukan akan menjadi rujukan bagi anak didik kita bahkan masyarakat di sekitar kita. Maka apa jadinya jika seorang guru dalam kesehariannya senantiasa berkata dengan perkataan yang kasar, berperilaku yang menyimpang dari etika dan moral. Hal ini tentu akan memberikan dampak buruk bagi anak didik kita dan tentu akan mencoreng citra profesionalitas guru.
Sejalan dengan telah bergulirnya Undang-Undang Guru dan Dosen, bahwa guru profesional harus melewati proses “UJI SERTIFIKASI” yaitu proses mendapatkan sertifikat guru profesional. Dimana tujuan sertifikasi tersebut adalah : (1) Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional (2) Meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan (3) Meningkatkan profesionalitas guru (4) Meningkatkan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru ini harus dipahami secara utuh yaitu tidak hanya dipahami dengan mendapatkan sertifikat guru profesional, guru meningkat kesejahteraannya tetapi yang paling penting justru memahami seperti apa profil guru profesional yang diharapkan dalam dunia pendidikan itu.
Profil guru profesional telah ada rambu-rambunya diantaranya memiliki kualifikasi pendidikan S-1. Memiliki kompetensi pendidik yaitu (1) Kompetensi pedagogis (pemahaman tentang peserta didik, perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran). (2) Kompetensi Kepribadian (memiliki kepribadian mantap dan stabil, dewasa, arif, dan berakhlak mulia). (3) Kompetensi Profesional (menguasai keilmuan bidang studi yang diampunya, mampu menelaah secara kritis, kreatif dan inovatif). (4) Kompetensi Sosial (mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik, kolega, dan masyarakat dengan baik).
Menjadi guru adalah tugas mulia tetapi juga sulit dan berat. Tugas ini menuntut seorang guru untuk sabar, amanah, ikhlas, dan penuh perhatian terhadap anak-anak didiknya. Para pakar pendidikan telah banyak melahirkan teori-teori pengajaran dan terus melakukan reformasi untuk memperbaiki teori-teori pengajaran itu agar tetap up to date atau sesuai dengan perkembangan zaman. Kita sering lupa bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah guru yang lahir 14 abad lalu yang jelas diri Rasulullah adalah teladan yang utama untuk kita : “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (Al-Ahzaab : 21). Sifat-sifat yang harus dipelihara oleh guru adalah: a. mengiklaskan ilmu kepada Allah (dengan ilmunya bertujuan semata-mata untuk memberi manfaat kepada sesama bukan untuk mendapatkan pujian, pangkat, kedudukan dan semacamnya), b. Jujur, c. Sesuai antara perkataan dengan perbuatan, d. Adil dan egaliter, e. Menghiasi diri dengan akhlak mulia dan terpuji, f. Tawadhu (rendah hati yaitu tidak sombong, bukan rendah diri), g. Berani, h. Bisa bercanda (untuk menghindari rasa bosan dan jenuh), i. Sabar dan menahan amarah, j. Menghindari ucapan kotor dan keji, k. Mampu berkoordinasi atau bermusyawarah dalam mengambil keputusan dengan teman sejawat. (Silahkan baca buku GURUKU MUHAMMAD ditulis oleh Fu’ad Asy Syalhub).
Guru adalah pembawa obor peradaban, posisinya sebagai penyampai ilmu, pencerdas bangsa, memang ibarat cahaya dalam kegelapan. Sosok dan perilakunya bahkan mengajarkan lebih banyak hal daripada materi yang disampaikannya. Memang guru juga manusia, yang tak luput dari salah dan dosa. Tetapi harus disadari betul bahwa baik buruknya suatu generasi adalah gambaran dari baik buruk guru-gurunya. Sekali lagi guru punya andil yang sangat besar terhadap pembentukan suatu generasi. Menjadi Guru adalah suatu pilihan yang punya konsekuensi besar, bukan suatu pekerjaan biasa yang hanya untuk mencari rupiah. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk terus berupaya meningkatkan kulitas diri kita sehingga kita bisa benar-benar menjadi GURU PROFESIONAL secara utuh.
Guru adalah teladan. Guru itu digugu dan ditiru. Seorang guru harus memiliki kontrol diri yang sangat besar, bahwa apa yang kita ucapkan dan kita lakukan akan menjadi rujukan bagi anak didik kita bahkan masyarakat di sekitar kita. Maka apa jadinya jika seorang guru dalam kesehariannya senantiasa berkata dengan perkataan yang kasar, berperilaku yang menyimpang dari etika dan moral. Hal ini tentu akan memberikan dampak buruk bagi anak didik kita dan tentu akan mencoreng citra profesionalitas guru.
Sejalan dengan telah bergulirnya Undang-Undang Guru dan Dosen, bahwa guru profesional harus melewati proses “UJI SERTIFIKASI” yaitu proses mendapatkan sertifikat guru profesional. Dimana tujuan sertifikasi tersebut adalah : (1) Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional (2) Meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan (3) Meningkatkan profesionalitas guru (4) Meningkatkan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru ini harus dipahami secara utuh yaitu tidak hanya dipahami dengan mendapatkan sertifikat guru profesional, guru meningkat kesejahteraannya tetapi yang paling penting justru memahami seperti apa profil guru profesional yang diharapkan dalam dunia pendidikan itu.
Profil guru profesional telah ada rambu-rambunya diantaranya memiliki kualifikasi pendidikan S-1. Memiliki kompetensi pendidik yaitu (1) Kompetensi pedagogis (pemahaman tentang peserta didik, perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran). (2) Kompetensi Kepribadian (memiliki kepribadian mantap dan stabil, dewasa, arif, dan berakhlak mulia). (3) Kompetensi Profesional (menguasai keilmuan bidang studi yang diampunya, mampu menelaah secara kritis, kreatif dan inovatif). (4) Kompetensi Sosial (mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik, kolega, dan masyarakat dengan baik).
Menjadi guru adalah tugas mulia tetapi juga sulit dan berat. Tugas ini menuntut seorang guru untuk sabar, amanah, ikhlas, dan penuh perhatian terhadap anak-anak didiknya. Para pakar pendidikan telah banyak melahirkan teori-teori pengajaran dan terus melakukan reformasi untuk memperbaiki teori-teori pengajaran itu agar tetap up to date atau sesuai dengan perkembangan zaman. Kita sering lupa bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah guru yang lahir 14 abad lalu yang jelas diri Rasulullah adalah teladan yang utama untuk kita : “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (Al-Ahzaab : 21). Sifat-sifat yang harus dipelihara oleh guru adalah: a. mengiklaskan ilmu kepada Allah (dengan ilmunya bertujuan semata-mata untuk memberi manfaat kepada sesama bukan untuk mendapatkan pujian, pangkat, kedudukan dan semacamnya), b. Jujur, c. Sesuai antara perkataan dengan perbuatan, d. Adil dan egaliter, e. Menghiasi diri dengan akhlak mulia dan terpuji, f. Tawadhu (rendah hati yaitu tidak sombong, bukan rendah diri), g. Berani, h. Bisa bercanda (untuk menghindari rasa bosan dan jenuh), i. Sabar dan menahan amarah, j. Menghindari ucapan kotor dan keji, k. Mampu berkoordinasi atau bermusyawarah dalam mengambil keputusan dengan teman sejawat. (Silahkan baca buku GURUKU MUHAMMAD ditulis oleh Fu’ad Asy Syalhub).
Guru adalah pembawa obor peradaban, posisinya sebagai penyampai ilmu, pencerdas bangsa, memang ibarat cahaya dalam kegelapan. Sosok dan perilakunya bahkan mengajarkan lebih banyak hal daripada materi yang disampaikannya. Memang guru juga manusia, yang tak luput dari salah dan dosa. Tetapi harus disadari betul bahwa baik buruknya suatu generasi adalah gambaran dari baik buruk guru-gurunya. Sekali lagi guru punya andil yang sangat besar terhadap pembentukan suatu generasi. Menjadi Guru adalah suatu pilihan yang punya konsekuensi besar, bukan suatu pekerjaan biasa yang hanya untuk mencari rupiah. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk terus berupaya meningkatkan kulitas diri kita sehingga kita bisa benar-benar menjadi GURU PROFESIONAL secara utuh.
0 komentar:
Posting Komentar