SELAMAT DATANG DI BLOG MI MUHAMMADIYAH KARANGLO CILONGOK "UNGUL IMTAK, IPTEK DAN PRESTASI, BERAKHLAK MULIA" لاحول ولا قوة إلا بالله
  • Para Juara Aksioma TA 2015-2016

    MI Muhammadiyah Karanglo Cilongok

  • Tenaga Pengajar

    MI Muhammadiyah Karanglo Cilongok

  • Pembekalan Tapak Suci

    MI Muhammadiyah Karanglo Cilongok

Jumat, 29 September 2017

Siswa - Siswi, Guru dan Karyawan MIM Karanglo tonton Film G30S/PKI



Karanglo (30/09/2017) — Siswa-Siswi, Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Karanglo antusias nonton bareng (nobar) pemutaran film G30S/PKI yang digelar di Ruang Kelas 1.

Sebelum film diputar, Kepala Madrasah Bapak Rohman, S.Pd.I mengungkapkan, kegiatan Nobar G30S PKI yang dilaksanakan di Madrasah ini, sesuai dengan interuksi dari Panglima TNI agar kejadian kelam peristiwa 65/66 tidak terulang kembali di Indonesia. “Tujuan dari Nobar G30S PKI adalah agar Siswa dan Siswi MI Muhammadiyah Karanglo mengenal sejarah peristiwa 65/66, serta untuk membekali agar tidak terpengaruh adanya upaya kelompok tertentu yang memutar balikan fakta,” katanya.

Bapak Kepala juga menjelaskan, kemungkinan munculnya PKI gaya baru saat ini, meminta kepada Panglima TNI yang dikenal sangat dekat dengan umat Islam untuk mengambil langkah tegas agar PKI tidak bangkit kembali.
“Film G 30S PKI adalah fakta sejarah yang sebenarnya terjadi pada saat itu. Dalam perkembangannya saat ini, ada beberapa kelompok yang menolak fakta sejarah dalam film tersebut yang menganggap bahwa film tersebut tidak sesuai fakta yang terjadi. Mereka berupaya untuk memutar balikan fakta sejarah,” ungkapnya.

Sementara itu, Bapak Teguh (Purnawirawan TNI AD) mengapresiasi atas terlaksananya pemutaran film G 30S PKI di MI Muhammadiyah Karanglo. “Film terasebut merupakan fakta sejarah tentang kejadian 65/66, walaupun sekarang ada pihak yang berupaya untuk memutar balikan fakta sejarah,” katanya.


Bapak Teguh (Purnawirawan TNI) mengatakan, Bahwa Ibu Guru Kaminah merupakan salah satu pelaku sejarah yang mengetahui kejadian 65/66 dan mengetahui kekejaman PKI. “Pesan dari Bapak Teguh (Purnawirawan TNI AD) adalah tujuan pemutaran film G 30S PKI adalah agar peristiwa kelam 65/66 tidak terulang kembali. Agar Siswa - Siswi mengerti sejarah bangsa Indonesia dan agar masyarakat Indonesia tidak terpengaruh terhadap upaya-upaya yang berusaha untuk memutar balikan fakta sejarah,” tandasnya.

Dijelaskan, Pemutaran film G 30S PKI merupakan interuksi dari PanglimaTNI yang dilaksanakan oleh seluruh instansi TNI sampai tingkat Koramil.

Hingga film dimulai tampak puluhan Siswa – Siswi, Guru dan Karyawan sudah memenuhi seluruh ruang di Kelas 1 (satu). Tidak sedikit dari mereka yang tidak kebagian kursi.



Acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Bapak Rohman, S.Pd.I (Kepala Madrasah) kepada Bapak Teguh (Purnawirawan TNI Ad) dan dilanjutkan Nobar film G 30S PKI. (Awl)


Rabu, 27 September 2017

MIMAHAKARYA Ajak nonton film G30S/PKI


Hasil gambar untuk g30spki cover


Ajakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk kembali menonton film Gerakan 30 September disambut hangat oleh segenap kalangan civitas akademika MI Muhammadiyah Karanglo. Ajakan itu, bahkan dianggap penting, sebagai pengingat atas sejarah kelam bangsa Indonesia yang pernah terjadi.
Kepala Madrasah Bapak Rohman, S.Pd.I mengatakan, PKI memiliki sejarah kelam yang tidak mungkin dihilangkan dari sejarah. Apalagi pemberontakan PKI tidak hanya terjadi sekali dalam perjalanan bangsa ini. 
"Bangsa Indonesia saat ini tengah mengalami masa kelabu karena penghianatan PKI. Mari segenap warga negara Indonesia khususnya keluarga besar MI Muhammadiyah Karanglo untuk menyaksikan dan nonon bareng film G30S/PKI. Besok 30 September Pukul 09.30 di ruang kelas 1,” tandasnya.
Ajakan ini sangat wajar dan penting agar bangsa ini tidak melupakan sejarah. Bahwa pemberontakan PKI itu sudah terjadi berulang-ulang. “Pastikan seluruh keluarga, teman dan saudara kita bisa menyakisikan acara tersebut,” kata Imam Santoso, S.H.I usai rapat koordinasi pelaksanaan nonton film bareng G30S/PKI, Selasa, (26/09/2017) di Ruang Kantor Guru.

Nonton film G30S/PKI bagian dari upaya penyadaran para generasi muda bahwa peristiwa kejam itu pernah terjadi. Pihaknya mengajak siapapun untuk tidak menutup-nutupi, apalagi menghilangkannya. 
Sementara itu, acara nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI turut melibatkan Komando Kesiap Siagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Cabang Cilongok. Nurul Amin, S.Pd.I selaku Komandan KOKAM Cabang Cilongok mengatakan, kegiatan nonton bareng diinisiasi untuk dapat mengambil pelajaran dari peristiwa gelap PKI kepada masyarakat Indonesia saat itu. “Kita punya pengalaman sejarah yang menyakitkan tentang Pancasila melalui film ini kita dapat melihat sejarah tentang perlakuan kejam PKI kepada bangsa Indonesia,” kata Amin.
Diputarkannya film Penghianatan G30SPKI tidak bermaksud untuk menunjukan sikap pro terhadap masa orde baru atau menentang orde lama. Tetapi merupakan fakta sejarah yang telah terdokumentasi sehingga dapat mengambil hikmah agar partai komunis tidak hidup kembali.
Imam juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Indonesia yang telah mempertahankan Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang pembubaran partai komunis, hal tersebut sebagi benteng  bangsa Indonesia menghentikan komunisme. “Harapannya dengan diputarkan film ini, dapat menjadi momen pendidikan bagi generasi muda terhadap kekejaman PKI,” tutup Imam. (Awl)

Selasa, 19 September 2017

Tahun Baru Hijriyah



Karanglo, 29 Dzulhijjah 1438 H
                   20 September 2017 M



Azzam baru saja selesai mandi pagi ini ketika Mazis datang untuk mengajaknya bermain kelereng. "Ayo Tong kita main kelereng lagi", ajak Mazis meniru iklan epilepsi yang ada di tivi. "Enak ya Leh, hari ini libur sekolah, kita bisa main sepuasnya" ujar Azzam sambil mencomot dua pisang goreng dari atas meja dan memberikannya satu ke sahabat karibnya.

Kedua anak kelas 2 MI Muhammadiyah Karanglo itu duduk di beranda sambil mengamati daun-daun yang  basah karena hujan seharian kemarin. "Kamu tau hari ini libur apa Zis?", tanya Azzam kepada Mazis yang sedang sibuk untuk menjinakkan pisang goreng super panas dimulutnya. "hhhssssss.... kalo dikalender sih tulisannya Tahun Baru Hijriyah", jawab Mazis sekenanya saja. "Kalau tahun baru, kenapa sepi ya? kok tidak ada suara mercon dan terompet semalam? apa pada ketiduran semua gara-gara hujan semalam?", pertanyaan Azzam sudah seperti kereta api dengan sepuluh gerbong. Mazis hanya mengkerutkan dahinya sambil mulutnya sibuk melumat potongan pisang goreng terakhir.

Setelah pamitan ke Emak, Azzam dan Mazis langsung menuju lapangan yang ada di depan rumah pak Haji Zakum. "Assalamu'alaikum pak Haji", sapa mereka ketika mendapati pak Haji yang sedang duduk di bale-bale menikmati segelas kopi hangat dan sepiring Ubi Rebus yang asapnya sedikit mengepul. "Wa'alaikumsalam anak-anak.... yuuk ikut sarapan?", ajak pak Haji yang murah senyum itu."Terima kasih pak haji, tadi sudah sarapan di rumah Azzam", Ujar Mazis yang diikuti anggukan halus Azzam. 

"Eh, Zam... kita tanya saja pada pak Haji yuk tentang pertanyaan mu tadi", bisik Mazis ke Azzam. Wajah Azzam langsung bersinar seperti mentari pagi, "Ide bagus Zis!!" ujarnya, dan langsung ambil posisi paling depan bagaikan pasukan kopasus karena semangatnya.

"hmm... Pak Haji, kami boleh tanya?", Azzam pun memulai serangannya. Pak Haji Zakum tersenyum, "tentu boleh nak, monggo... silakan... kalau Bapak bisa jawab pasti bapak jawab". "Hari ini katanya Tahun Baru ya pak, kok sepi amat...? apa karena hujan semalam ya  jadi semua nya pada malas?", tanya Azzam. Pak Haji tersenyum lagi. Sebelum pak Haji menjawab pertanyaan kritis si Azzam, Buk Haji keluar membawakan dua gelas teh hangat, "diminum tehnya ya nak", ujar buk Haji mempersilakan, dan kemudian pamit untuk ke belakang lagi.

"Pertanyaan yang super mantaf ini Zam!", ujar pak Haji. "Sebelum bapak jawab pertanyaannya, bolehkah bapak cerita tentang sejarah Tahun Baru ini dulu?, tanya pak Haji yang langsung diikuti anggukkan dari kedua bocah itu.

"Tahun baru hijriyah adalah tahun yang ditentukan Allah sebagai tahun yang dipakai dalam penentuan waktu dalam menjalankan syariat Islam. Dulu Nabi Muhammad SAW dan sahabat hijrah atau pindah dari Mekah ke Madinah pada awal tahun Tahun hijriyah. Dengan hijrahnya  Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah telah membawa perubahan besar terhadap peradaban umat manusia, perubahan dari zaman jahiliah menuju peradaban madaniah di bawah naungan cahaya Illahi dengan kata lain Nabi Muhammad SAW melakukan perubahan yang paling hebat dalam kehidupan, dari kehidupan yang tidak memiliki peradaban ke arah kehidupan yang penuh rahmat ampunan dan kasih sayang", cerita pak Haji.

"Yup, aku ingat!! pak Ustadz dulu pernah cerita tentang kisah Hijrahnya Nabi Muhammad ini, jadi hubungannya ke situ ya pak Haji?", Tanya Mazis semangat. Pak Haji kembali tersenyum, "Ya begitulah nak, dalam sekian banyak peristiwa penting dalam Islam, peristiwa hijrah menduduki peringkat yang pertama, sebab peristiwa ini bukan hanya menandai babak baru penanggalan Islam yang ditetapkan oleh Umar Bin Khattab, tapi ini merupakan titik awal lahirnya peradapan Islam yang gemilang. Setiap tahun kita merayakan Tahun Baru Hijriyah, dan setiap Tahun juga kita umat Islam diharapkan dapat memetik hikmah dari peristiwa Hijrah ini".

"Tapi, kok sepi pak? tidak seperti Tahun baru setiap tanggal satu januari?", tanya Azzam sambil menyeruput teh hangat buatan buk Haji. "Anak ku, kedatangan Tahun Baru Islam agak sepi karena secara sadar atau tidak sadar adalah akibat begitu lamanya umat Islam terjajah dengan membesar-besarkan penggunaan kalender Masehi dibandingkan kalender Hijriyah dalam kehidupan sehari-hari. Budaya inilah yang menyebabkan Umat Islam sendiri tidak ingat nama bulan-bulan dalam Islam kecuali Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah". 

Setelah menyeruput kopi yang sudah setengah hangat, pak Haji pun melanjutkan ucapannya, "Umat Islam adalah umat terbaik di dunia, dan dalam memaknai Tahun Baru harus juga dengan cara yang terbaik dan pastinya berbeda dengan cara, adat istiadat bangsa lainnya seperti meniup terompet dan menyalakan kembang api yang hanya bersifat semu dan berlebih-lebihan. 

"Terus, bagaimana cara kita umat Islam memaknai Tahun baru Islam ini pak?", tanya Mazis. "Setiap Tahun kita selalu diingatkan akan peristiwa besar ini, dan setiap tahun juga Semangat Hijriyah diharapkan mampu menjadi semangat baru bagi umat Islam dalam memulai sejarah hidupnya pada detik ini dan pada masa selanjutnya. Karena makna hijriyah harus meresap pada diri kita masing-masing yang kemudian diolah menjadi sikap luhur dalam menata masa depan yang lebih baik. Berbuat yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya, dan diawali dari diri sendiri itu kunci utamanya nak...", ujar pak haji, yang diikuti anggukan-anggukan halus Mazis dan Azzam.

---

Mari melakukan perubahan dari zaman jahiliah menuju peradaban madaniah di bawah naungan cahaya Illahi... Selamat Tahun Baru Hijriyah 1439 H.....

Senin, 18 September 2017

Resensi Buku Dunia Sophie



Hasil gambar untuk buku dunia sophie

Ini adalah buku filsafat pertama saya, jadi saya tidak memiliki referensi sebelumnya jika ingin mempelajari filsafat, saya mendapatkan buku Dunia Sophie ketika saya bermain ke lapak buku di Taman Ismail Marzuki. Saat berada dihadapan berbagai tumpukan buku, perhatian saya tertuju kepada cover buku ini, dalam benak saya awalnya buku ini adalah buku biasa yang menceritakan dunia remaja yang tidak jauh-jauh dari kisah percintaan. Namun ketika melihat terdapat tulisan novel filsafat, hati saya tergerak untuk membuka buku tersebut.
Akhirnya saya memutuskan untuk membawa pulang buku ini setelah membaca pengantar dari Bambang Sugiharto (Guru Besar Filsafat, mengajar di Unpar dan ITB, Sekjen International Society for Universal Dialogue) yang mengatakan bahwa betapa menawan dan mengasyikkan kombinasi lintasan sejarah gagasan-gagasan filosofis besar dengan pengalaman petualangan menulusuri misteri perisitiwa-peristiwa kehidupan. Keluguan pertanyaan-pertanyaan anak-anak yang tajam dipadukan dengan kecerdasan jawaban-jawaban dari para filosof besar sepanjang zaman, menyangkut hampir segala bidang kehidupan: dari urusan alam semesta, manusia, pengetahuan, seni, sains, hingga agama. Semuanya dijalin dalam alur cerita yang mengalir wajar, hingga gagasan-gagasan rumit dan mendalam terasa ringan dan masuk akal. Jadi harapan saya saat membaca buku ini adalah mempelajari apa itu filsafat dengan cara yang mudah dicerna dan tidak perlu mengerutkan dahi.
Pelajaran filsafat
Filsafat, sebagai mana namanya terdengar menyeramkan di dalam benak kebanyakan orang. Filsafat dianggap sebagai ilmu yang sukar untuk dipahami karena bahasanya yang rumit atau terlalu tinggi. Namun terdapat juga pendapat bahwa filsafat adalah kegiatan orang yang kurang kerjaan, tidak realistis, ataupun konyol. Dimana ketika orang-orang disibukkan untuk belajar didalam kelas atau bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi uang, filsafat tampak sebagai realitas yang ngawur.
Apalagi jika ditarik kedalam antusiasme agama, filsafat bahkan dilihat sebagai ilmu yang memabawa kekacauan, dianggap sebagai suatu ajaran yang menyimpang karena bahaya tafsir bebas yang mengarah kepada kemurtadan. Dan dengan itu filsafat tidak disarankan untuk dipelajari. hal ini relevan apabila kita melihat kepada konteks pendidikan kita saat ini, sangat sedikit sekali institusi-institusi pendidikan yang mengajarkan filsafat karena mungkin menganggap ajaran filsafat seperti yang saya katakan diatas.
Apakah filsafat itu?
Rizal Mustansyir dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu menjelaskan beberapa pemahaman mengenai filsafat. Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa Yunani philosophia. Philos berarti suka, cinta, atau kecenderungan pada sesuatu, sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan. Dengan demikian, secara sederhana, filsafat dapat diartikan cinta atau kecenderungan pada kebijaksanaan.
Ada beberapa definisi filsafat yang telah diklasifikasikan berdasarkan watak dan fungsinya sebagai berikut:
§  Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis (arti informal).
§  Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi (arti formal).
§  Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Artinya filsafat berusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam (arti spekulatif)
§  Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. Corak filsafat yang demikian ini dinamakan juga logosentrisme.
§  Filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung, yang mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
Filsafat bisa dimengerti dan dilakukan melalui banyak cara, sehingga berlaku prinsip “Variis modis benefit”, dapat berhasil melalui banyak cara yang berbeda. Bertens menengarai ada beberapa gaya berfilsafat. Pertama, berfilsafat yang terkait erat dengan sastra. Artinya, sebuah karya filsafat dipandang melalui nilai-nilai sastra tinggi. Contoh: Sartre tidak hanya dikenal sebagai penulis karya filsafat, tetapi juga seorang penulis novel, drama, scenario film. Bahkan beberapa filsuf pernah meraih hadiah Nobel untuk bidang kesusasteraan.
Kedua, berfilsafat yang dikaitkan dengan social politik. Di sini, filsafat sering dikaitkan dengan praksis politik. Artinya sebuah karya filsafat dipandang memiliki dimensi-dimensi ideologis yang relevan dengan konsep negara. Filsuf yang menjadi primadona dalam gaya berfilsafat semacam ini adalah Karl Marx (1818-1883) yang terkenal dengan ungkapannya: “Para filsuf sampai sekarang hanya menafsirkan dunia. Kini tibalah saatnya untuk mengubah dunia”.
Ketiga, filsafat yang terkait erat dengan metodologi. Artinya para filsuf menaruh perhatian besar terhadap persoalan-persoalan metode ilmu sebagaimana yang dilakukan oleh Descartes dan Karl Popper. Descartes mengatakan bahwa untuk memperoleh kebenaran yang pasti kita harus mulai meragukan segala sesuatu. Sikap yang demikian itu dinamakan skeptis metodis. Namun pada akhirnya ada satu hal yang tidak dapat kita ragukan, yakni kita yang sedang dalam keadaan ragu-ragu, Cogito Ergo Sum.
Keempat, berfilsafat yang berkaitan dengan kegiatan analisis bahasa. Kelompok ini dinamakan mazhab analitika bahasa dengan tokoh-tokohnya antara lain: G.E Moore, Bertrand Russel, Ludwig Wittgenstein, Gilbert Ryle, dan John Langshaw Austin. Corak berfilsafat yang menekankan pada aktivitas analisis bahasa ini dinamakan logosentrisme. Tokoh sentral mazhab ini, Wittgenstein mengatakan bahwa filsafat secara keseluruhan adalah kritik bahasa. Tujuan utama filsafat ini adalah untuk mendapatkan klarifikasi logis tentang pemikiran. Filsafat bukanlah seperangkat doktrin, melainkan suatu kegiatan.
Kelima, berfilsafat yang dikaitkan dengan menghidupkan kembali pemikiran filsafat di masa lampau. Di sini, aktifitas filsafat mengacu pada penguasaan sejarah filsafat. Dalam hal ini, mempelajari filsafat yang dipandang baik adalah dengan mengkaji teks-teks filosofis dari para filsuf terdahulu.
Keenam, masih ada gaya filsafat lain yang cukup mendominasi pemikiran banyak orang, terutama di abad keduapuluh ini yakni berfilsafat dikaitkan dengan filsafat tingkah laku atau etika. Etika dipandang sebagai satu-satunya kegiatan filsafat yang paling nyata, sehingga dinamakan juga praksiologis, bidang ilmu praksis.



Hasil gambar untuk buku dunia sophie

Cara Bercerita
Kenapa Jostein Gaarder menulis buku filsafat dengan cara bercerita? Gaarder ingin menyajikan filsafat dengan cara yang lebih mudah dipahami, karena ia tahu bahwa saat ini buku-buku filsafat dianggap sulit untuk dipahami mayoritas orang karena bahasanya yang terlampau sulit. Selain itu, Gaarder juga melakukan pendekatan historis dalam menulis bukunya. Metode ini sering dipandang baik bagi pemula. Dalam pendekatan ini, pemikiran para filsuf terpenting dan latar belakang mereka dipelajari secara kronologis.
Lalu mengapa Gaarder memilih anak-anak sebagai tokoh dalam novel ini? karena Gaarder berpendapat bahwa anak-anak adalah filosof, lebih penting mengajari filsafat kepada orang dewasa daripada anak-anak. Pertanyaan filsafat sesungguhnya pertanyaan yang mendasar, dan itu yang sering ditanyakan anak-anak. Pertanyaan seperti: Mengapa awan bergerak? Apa itu surga? seperti pertanyaan sepele bagi orang dewasa, namun orang dewasa sendiri tidak dapat menjelaskan dengan baik kepada anak-anak.
Sebenarnya yang memebuat buku ini menarik ialah karena ada cerita di dalamnya. Mungkin akan sama membosankannya dengan buku-buku lain jika Gaarder tidak melakukan cara seperti ini. Jostein Gaarder memakai tokoh Alberto Knox untuk menceritakan sejarah filsafat kepada sophie. Hal itu sama seperti Sokrates ketika mengajar, ia mengajak berdiskusi dengan orang-orang lain. Dia memulai diskusi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, lalu dalam diskusi itu ia memberikan argumen-argumennya sampai orang lain mengakui kelemahan argumentasi mereka.
Sophie Amundsen seorang gadis berusia 14 tahun pertama kali mendapat sebuah surat yang bertulis siapakah kamu? Dan darimanakah datangnya dunia?, peristiwa-peristiwa selanjutnya adalah Sophie mendapat surat yang panjang dari Alberto knox yang membuka pemikiran Sophie mengenai filsafat. Dan Sophie menunjukkan ketertarikannya dengan menyimpulkan bahwa dia dapat mengikuti semua gagasan dengan menggunakan akal sehatnya sendiri tanpa harus mengingat segala sesuatu yang telah dipelajarinya di sekolah.Filsafat bukanlah sesuatu yang dapat kita pelajari; namun barangkali kita dapat belajar untuk berpikir secara filosofis (h.83).
Selain surat Alberto, Sophie menerima surat dari seorang Mayor yang bernama Albert Knag yang sebenarnya juga ditujukan kepada anaknya, Hilde Moller Knag. Sang Mayor sedang bertugas pada misi PBB di Lebanon. Gaarder menggunakan karakter mayor yang bertugas di misi PBB dari sebuah refleksi filosofi. Saat ini umat manusia sangat tersegmentasi dengan wilayah negara – seperti Norwegia, Eropa, dsb – sebagai identitas. Manusia seolah terlupa dengan latar belakang spiritulitasnya sebagai bagian dari makhluk hidup – yang memandang dunia secara universal. PBB menaungi hal itu, misi perdamaian yang dibawanya lintas bangsa. Bila kita melihat apa yang terjadi di Libanon sekitar tahun 1990-an yaitu menjelang berakhirnya perang Libanon yang memakan waktu 15 tahun (13 April 1975 – 13 Oktober 1990). Perang ini juga memiliki sejarah yang cukup panjang, negara-negara yang bertikai adalah Palestina, Lebanon, Syria, Israel, serta kelompok-kelompok sipil di negara tersebut. Yang menyedihkan adalah di seputaran kawasan tersebut sampai sekarang masih terjadi perang, yang kalau dirunut lebih jauh mereka dulu adalah satu rumpun bangsa. Karena itu salah satu usaha yang mengakui persamaan manusia di seluruh dunia adalah hadirnya misi perdamaian PBB di negara yang sedang berkonflik.
Isi surat yang diterima oleh Sophie adalah sejarah pemikiran umat manusia dari mulai era sebelum Sokrates yang disebut filosof alam hingga abad 21. Lantas apa yang menarik dari pelajaran filsafat di dalam buku ini jika Gaarder hanya melulu membicarakan para tokoh-tokoh filosof dari zaman ke zaman? Pertama, Gaarder memberitahukan sejarah para filsuf dengan pokok pikirannya. Untuk mengetahui tentang Descartes, Marx, Berkeley, Kant, misalnya, kita harus membaca sendiri pemikirannya lewat buku-bukunya. Kedua, penulisan cerita Sophie dan mentornya, Alberto Knox, Gaarder menggambarkan cerita pembelajaran filsafat dengan menarik. Dimulai dengan pertanyaan, kemudian menceritakan bagaimana sudut pandang manusia menjawab pertanyaan tersebut dari zaman ke zaman. Inti pertanyaan tetap sama, yaitu mempertanyakan hal-hal yang sangat mendasar namun pengenalan manusia akan ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu-ilmu lain semakin bertambah menyebabkan pemikiran manusia juga ikut berubah. Ketiga, Gaarder mengenalkan filsafat dengan cara yang lebih ‘membumi’, bersahabat, dan tidak sulit. Pertanyaan pembuka bagi Sophie, “Apakah Filsafat itu?” adalah pintu pertama untuk mengenal filsafat. Lewat surat Alberto pada Sophie, kita dapat mengetahui sedikit tentang sejarah filsafat. Mungkin kita belum sampai pada tahap pemahaman, namun paling tidak kita diperkenalkan dengan cara yang menarik. Barangkali metode Gaarder ini dapat ditiru oleh orang-orang Indonesia untuk mengajarkan nilai-nilai filsafat suku bangsa di Indonesia. Bayangkan betapa kayanya sumber daya kita, dan apakah tradisi bercerita kita mampu mengalihkan kekayaan berpikir ala nusantara itu dari orang-orang tua ke anak-anak muda?
Secara keseluruhan buku yang ditulis oleh Jostein Gaarder ini sangat menarik untuk dibaca, apalagi bagi pemula yang ingin mempelajari filsafat. Selain isi mengenai pelajaran filsafat, Gaarder mengkombinasikan dengan peristiwa-peristiwa misterius yang dialami oleh Sophie Amundsen dengan tujuan agar pembaca bertanya-tanya dan terus terbawa alur cerita dalam buku ini. Dialog yang segar antara Sophie dan Alberto, antara Hilde dan Albert Knag, antara Sophie dan ibunya, antara Sophie dan temannya membawa kita ke dalam pengenalan akan bagaimana sudut pandang pemikiran orang-orang untuk berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan filosofis. Metode belajar dengan berdialog dan berdiskusi yang sudah digunakan dua ribu abad lalu masih relevan. Yang membuat saya kagum bagaimana Gaarder meramu semua dialog tersebut.
Buku ini benar-benara mudah dipahami dan terstruktur sangat rapi, ditambah dengan analogi yang brilian. Jika ada ke khawatiran mengenai apakah dengan belajar filsafat dapat membuat remaja menjadi apatis dan atheis, saya rasa buku ini jauh dari kesan itu. Sebaliknya, yang saya alami adalah bahwa pemikiran para filosof dalam buku ini justru membuat saya yakin akan keberadaan Yang Maha Kuasa. Buku ini adalah buku yang benar-benar menjadikan manusia menjadi manusia, karena ia mengajak manusia untuk berpikir dan merenung.
Bukankah yang membedakan manusia dengan binatang hanyalah pada kemampuan mereka untuk berpikir dengan akalnya, dan menggunakan hati nuraninya. Bila manusia tidak lagi menggunakan hati nurani dan tak mau berppikir, lalu apa bedanya ia dengan binatang?